“Barangsiapa tidak meninggalkan perbuatan bohong dan perbuatan curang, maka Allah sama sekali tidak memerlukan perbuatannya meninggalkan makan dan minum (puasa).” (HR. Bukhari).
“Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad).
“Tidaklah dikatakan berpuasa karena tidak makan dan tidak minum. Akan tetapi, yang dinamakan berpuasa adalah karena meninggalkan ucapan sia-sia dan perbuatan tidak senonoh. Karena itu, jika ada orang yang memakimu atau berlaku jahil kepadamu, katakanlah (kepadanya), ‘Aku sedang berpuasa. Aku sedang berpuasa.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim).
Berpuasa yang sempurna ternyata tak sekadar tidak makan dan minum serta meninggalkan segala yang membatalkan puasa di siang hari saja. Secara syariat, puasa yang demikian memang sudah berhukum sah. Akan tetapi, apabila kita ingin mendapatkan fadhilah dari puasa yang sempurna, tentu kita harus menjaga lisan dan seluruh anggota tubuh agar terhindar dari hal yang tercela atau maksiat.
Sungguh, hal yang demikian perlu kita perhatikan agar kita benar-benar meninggalkan perbuatan bohong dan perbuatan curang ketika sedang berpuasa. Kita perlu menjaga lisan dan perbuatan agar selalu selaras dengan perbuatan yang semestinya dilakukan sebagai orang yang berpuasa. Jangan sampai puasa kita—sebagaimana apa yang disampaikan oleh Nabi Saw.—hanya dapat lapar dan dahaga.
Semoga kita dapat berpuasa dengan baik. Semoga kita dapat mengisi bulan Ramadhan dengan banyak amal shalih lainnya. Dan, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah ‘Azza wa Jalla.
Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet
Selain puasa jasmani/raga (tidak minum tidak makan) juga harus puasa rohani/ jiwa ya.
Demikianlah puasa secara sempurna, Mbak Lianny Hendrawati.
Subhanallah.. kadang kita lupa dan kebablasan esmosi pas lagi puasa.
Terima kasih diingatkan, pak Ustadz.
Semoga kita bisa mengendalikan diri dengan baik pada saat berpuasa ya, Mas.
Sama-sama, Mas, makasih juga telah singgah kemari yaa.
Aamiin…
Semoga kita bisa menahan hal-hal yang bisa merusak pahala puasa nanti..
Iya, Mas Asmadi. Allaahumma aamiin…
Berpuasa tidaklah terkait dengan makan dan minum semata melainkan prilaku dan timbal baliknya, intinya pengendalian diri. Postingan yang sungguh bermanfaat, terima kasih telah berbagi. Salam!
Demikianlah hakikatnya, Mas. Terima kasih banyak juga telah singgah kemari yaaa. Semoga bermanfaat bagi kita bersama. Salam juga ya!
Sebentar lagi RAMADHAN
Marhaban Ya RAMADHAN
Semoga kita mendapatkan anugerah berjumpa dengan Ramadhan dan dapat beribadah dengan baik di dalamnya. Aamiin ya Kariim…
“menjaga lisan dan seluruh anggota tubuh agar terhindar dari hal yang tercela atau maksiat” poin yang sering dilupakan pak.. 😦
Semoga kita dimudahkan oleh Allah Swt. untuk tidak melupakan hal yang penting ini ya, Mbak Irly. Aamiin…
puasa itu memang tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga ya pak
Iya, Sob, ada hal lain yang perlu dan penting juga untuk kita jaga.