Orang yang Beriman Penuh dengan Cinta

Orang yang beriman penuh dengan cinta, akhmad muhaimin azzetRasulullah Saw. bersabda:

“Tiada seorang beriman hingga aku lebih dicintai dari ayahnya, anaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari).

“Seorang hamba [dalam hadits Abdul Warits, seorang laki-laki] tidak beriman sebelum aku lebih dicintainya dari keluarganya, hartanya, dan semua orang.” (HR. Muslim).

Termasuk bagian penting dari keimanan adalah mencintai Rasulullah Saw. lebih dari cinta kita kepada keluarga, harta benda, dan semua manusia. Hal ini bukan berarti tidak mencintai lainnya, namun cinta kepada Rasulullah Saw. lebih besar dari semua itu.

Sebab, selain mencintai Rasulullah Saw., orang yang beriman juga harus mencintai dan saling kasih dengan mukmin lain, saudaranya, dan para tetangganya. Dalam hal ini, marilah kita perhatikan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

“Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim)

“Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba (dikatakan) beriman sehingga ia mencintai tetangganya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaq Alaihi)

Pribadi orang beriman adalah pribadi yang penuh dengan cinta. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, cinta kepada saudara-saudaranya, cinta kepada para tetangganya, cinta pula kepada sesama.

Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet

Tentang Akhmad Muhaimin Azzet

Menulis untuk media cetak, buku, dan blog. Bekerja juga sebagai editor freelance di beberapa penerbit buku. Saat ini mendapatkan amanah sebagai Kepala Bidang Pendidikan Yayasan Cinta Qur'an, Yogyakarta.
Pos ini dipublikasikan di Iman dan tag , . Tandai permalink.

13 Balasan ke Orang yang Beriman Penuh dengan Cinta

  1. jampang berkata:

    semoga iman itu selalu ada di dalam hati kita agar diri kita dipenuhi dengan cinta

  2. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet….

    Ternyata cinta orang beriman tidak semudah itu dapat dicapai. Ia perlukan ujian di mana rata-rata kita lihat dunia hari ini dipenuhi manusia yang tidak mencintai sesama agamanya hingga berbunuh-bunuhan dan penuh tipu helah. Iman itu kian susut dari jiwa manusia kerana mereka lebih mencintai dunia dari akhiratnya.

    Semoga kita masih terpelihara iman dan perihati kepada nasib tetangga dan saudara muslim yang lain. Aamiin. Hadis yang mencerahkan. Semoga diganjari Allah SWT atas pesanan ringkas ini. Aamiin.

    Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak.

    • Wa’alaikumusalam wr.wb.

      Iya, Mbak Fatimah, semestinyaa rasa iman yang tumbuh di dalam dada menghasilkan sifat dan perilaku yang penuh dengan cinta, termasuk kepada sesama. Semoga hal ini menjadi kesadaran bersama dalam kehidupan orang yang beriman. Sungguh, kehidupan yang damai tentu lebih membahagiakan.

      Terima kasih banyak ya, Mbak. Salam hangat persaudaraan dari Jogja.

  3. Evi berkata:

    Insya Allah iman kian menyuburkan cinta di dada ya Pak. Orang-orang yg penuh cinta membuat kehidupan sangat menyenangkan 🙂

  4. evrinasp berkata:

    sippp setuju saya, termasuk cinta terhadap lingkungan juga ya pak

  5. alrisblog berkata:

    Salah satu ciri orang cinta biasanya sering menyebut nama orang yang dicintai. Yuk, mari bersholawat.

  6. myra anastasia berkata:

    kalau penuh cinta, biasanya terlihat dari perilaku, ya 🙂

Tinggalkan Balasan ke Evi Batalkan balasan