Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda:
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Berinfaklah, Aku pasti akan berinfak kepadamu.” Beliau bersabda, “Tangan Allah itu penuh. Ia tidak akan berkurang karena nafkah (yang diberikan Allah) secara terus-menerus sepanjang malam dan siang.” Beliau bersabda, “Tahukah kalian apa yang telah Dia infakkan semenjak Dia menciptakan langit dan bumi? Sesungguhnya apa yang ada di tangan-Nya tidak pernah berkurang, Arsy-Nya berada di atas air, dan di tangan-Nya-lah timbangan (mizan) itu berada.” (HR. Bukhari).
Kebanyakan dari manusia sulit untuk memberi karena khawatir apa yang dimilikinya berkurang atau bahkan hilang begitu saja tanpa ada gantinya. Di sisi yang lain, kebanyakan dari manusia akan merasa senang apabila ia menerima atau diberi sesuatu. Hal ini sesungguhnya tidak adil; suka menerima, akan tetapi tidak suka memberi.
Padahal, hukum yang sebenarnya terjadi dan sesuai dengan sunnatullah adalah apabila kita memberi maka pasti akan menerima. Hal ini sudah difirmankan oleh Allah Swt. sendiri dalam hadits qudsi di atas. Oleh karena itu, bila kita ingin mendapatkan limpahan rezeki dari Allah Swt. maka perbanyaklah berinfak di jalan Allah atau memberikan harta kita kepada yang membutuhkan.
Semoga kita termasuk hamba Allah Swt. yang senang berinfaq, semangat bersedekah, atau memberikan apa yang kita punya kepada yang membutuhkan dengan ikhlas karena-Nya.
Al-Faqir ila Rahmatillah, Akhmad Muhaimin Azzet
Aamiin…
Terima kasih sudah diingatkan….
Aamiin…
Sama-sama ya, Teh, makasih juga telah singgah kemari.
aamiin.. ya rabb…..
Semoga Allah Swt. mengabulkan doa kita ya, Mbak Izzawa.
Amin…terima kasih mas artikelnya sangat bermanfaat…sekaligus mengingatkan saya untuk selalu memberi
Sama-sama, Mbak Yuni, sesungguhnya ini juga mengingatkan diri sendiri. Semoga bermanfaat bagi kita bersama.
Benar sekali hukum apa yang diberi itu yang diterima akan berlaku dimana pun posisi nya.
Dengan demikian, memberi dengan ikhlas tidak akan rugi ya, Mas Akbar Maulana, terutama untuk kehidupan di akhirat kelak.
siap memberi , memberi karena begitu indah memberi.
Iya, Mas Ilyas, bismillaah… agar hidup kita senantiasa bahagia dalam ridha-Nya.
Saya yakin banget, Ustadz… Sudah seringkali membuktikannya, dan terakhir beberapa hari lalu. Baru saja memberikan 2 buah buku utk kenang2an ke teman…eh, sehari kemudian di telp ada pesanan 10 buku tersebut..dan menerima hadiah sebuah buku bagus dari teman lain… wow! Alhamdulillah…
Alhamdulillaah…, semoga kita semakin semangat memberi ya, Mbak Mechta. Memberi dengan ikhlas karena Allah Swt., bukan karena itung-itungan ingin mendapatkan balasan duniawi semata. Dengan demikian, semoga dunia juga dapat, lebih-lebih untuk kebahagiaan kehidupan di akhirat kelak.
Memberi tak akan merugi ya pak, apalagi kalau diam diam nggak ada orang lain yang tahu 🙂
Benar sekali, Mbak El. Sungguh memberi tidak akan merugi. Memberi diam-diam tentu dalam kerangka agar lebih mudah ikhlas. Meski memberi secara terang-terangan juga diperbolehkan dan tetap harus ikhlas karena Allah Swt.
Benar pak, memberi ikhlas biasanya nggak mengharapkan akan balasan atau pahala 🙂
Saya pernah ngaji ke Kyai Fatah, beliau menyampaikan bahwa termasuk kategori ikhlas yang pertama adalah yang Mbak El sampaikan itu, hanya ridha Allah Swt. tujuannya; kategori kedua mengharapkan pahala surga dan dijauhkan dari neraka; kategori yang ketiga mengharapkan akhirat dan juga dunia yang tentu saja sebagaimana yang diajarkan rasul-Nya.
Terima kasih Ustadz, pengingat indah ini.
Memberi karena kita pun telah menerimanya.
Salam
Sama-sama, Mbak Prih. Makasih juga telah singgah kemari.
Benar sekali, Mbak, memberi karena kita pun telah menerima anugerah dari-Nya,
Salam dari Jogja.
Betul sekali, Ustadz… sudah tidak terhitung berapa banyak balasan yang saya terima padahal apa yang saya berikan nilainya tidak besar.
Yang lebih dahsyat lagi balasannya ketika saya “memaksakan” diri memberi saat saya sendiri sedang kesempitan… Alhamdulillah
Alhamdulillaah…, ya Mbak Rinrin Irma. Benar sekali bahwa memberi pasti akan menerima. Apalagi, tetap bisa memberi meski dalam keadaan sempit. Sungguh, inilah sedekah yang utama menurut Baginda Nabi Saw.
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…
Semakin banyak kita berinfak, Allah akan mengurniakan rezeki yang lebih baik dari arah yang tidak kita sangkakan. Malah umur kita juga dipanjangkan dalam barakah-NYA. Mudahan kita sentiasa “melepas” dari kebakhilan kita dengan bersedekah dari harta Allah SWT yang dipinjamkan sementara kepada kita kerana ada hak orang lain juga di dalamnya.
Terima kasih sudah mengingatkan, semoga beroleh ganjaran dari nasihat yang dititipkan. Aamiin. Salam hormat dari Sarikei, Sarawak. 🙂
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Alhamdulillaah…, tambahan ilmu yang dituliskan Mbak Fatimah dalam komentar di atas benar sekali. Terima kasih banyak ya, Mbak. Semoga kita termasuk orang yang senang sekali dalam memberikan apa yang kita punya di jalan Allah swt. dan untuk siapa saja yang membutuhkan.
Salam dari Jogja, Indonesia 🙂
Aamiin Yaa Allah Yaa Rabbal ‘Aalamiin … 🙂
Semoga Allah Ta’ala mengabulkan doa kita ya. Aamiin…
Aamiin Pak Ustadz …
Ditunggu silaturahminya di blog baru ===> migrasi dari onesetia82 … 🙂
Oh iya, Mas, sippp…
Tentu dengan senang hati akan berkunjung ke sana. Makasih banyak atas undangannya ya.
Tak kan merugi pokoknya ya mas ustadz kalau suka memberi….pasti akan menerima kembali berlipat-lipat….*Indahnya Islam*
Benar sekali, Mbak Yuni Andriyani. Tentu kita mengharapkan balasan hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Alhamdulillah diingatkan lagi, terima kasih Ustadz.
Alhamdulillaah…, sama-sama ya, Mbak Helda, semoga bermanfaat bagi kita bersama.
Meberi itu indah dan akan bermakna lauas ya Kang, palagi bila memberi seusatu itu dengan di dasari keikhlasan dan keberanian tanpa melihat sesuatu.
Salam
Iya, Pak Indra Kusuma Sejati, tentu memberi yang dimaksudkan di sini, dan semoga kita semua bisa, adalah memberi yang didasari dengan keikhlasan hanya karena Allah Swt.
Salam juga ya.
Shadaqah itu, mengurangi jumlah harta kita, tapi melipatgandakan keberkahannya di sisi Allah. Harta kita yang sesungguhnya itu adalah apa yang telah kita sadaqahkan.. Semoga kita termasuk hamba-hambaNya yang gemar bershadaqah ya Mas Azzet.. 🙂
Benar sekali itu Uda Vizon. Makasih banyak atas tambahan ilmunya ya.
Allaahumma aamiin….