Shalat dan Zakat

masjid, Islam, shalat, zakat, akhmad muhaimin azzetAllah Swt. berfirman:

“Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. at-Taubat [9]: 11)

Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, shalat dan zakat senantiasa disertakan dalam satu konteks pembicaraan. Ini adalah tanda bahwa shalat dan zakat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagaimana dalam ayat tersebut, jika seseorang telah bertaubat, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, berarti telah masuk dalam golongan saudara seagama.

Berkaitan dengan hal ini, Abdullah bin Mas’ud r.a. pernah berkata, “Kalian diperintahkan menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Dan, barangsiapa tidak berzakat maka tidak ada shalat baginya.”

Dalam riwayat lain, Jabir bin Zaid r.a. juga pernah menyampaikan, “Shalat dan zakat diwajibkan secara bersama, tidak dipisahkan.” Kemudian dia membaca ayat 11 dari surah at-Taubah sebagaimana di atas. Lantas ia berkata, “Allah tidak mau menerima shalat kecuali dengan zakat. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Abu Bakar atas kefaqihannya, yakni ketika ia mengucapkan, ‘Demi Allah, pasti aku perangi orang yang membedakan antara shalat dan zakat.”

Pembaca yang budiman, jangan sampai kita menjadi orang yang mengerjakan shalat, tapi enggan menunaikan zakat, padahal mempunyai harta dan masuk dalam kategori wajib berzakat. Atau, jangan sampai kita tidak masalah dalam menunuaikan zakat karena harta kita banyak, namun tidak menegakkan shalat dengan baik, misalnya shalat fardhu masih bolong-bolong karena malas.

Semoga kita termasuk hamba Allah Swt. yang bergembira dalam menunaikan ketaatan karena mengharapkan ridha-Nya.

Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet

Tentang Akhmad Muhaimin Azzet

Menulis untuk media cetak, buku, dan blog. Bekerja juga sebagai editor freelance di beberapa penerbit buku. Saat ini mendapatkan amanah sebagai Kepala Bidang Pendidikan Yayasan Cinta Qur'an, Yogyakarta.
Pos ini dipublikasikan di Islam dan tag , . Tandai permalink.

31 Balasan ke Shalat dan Zakat

  1. Yuni andriyani berkata:

    Saya baru tahu pak kalau sholat itu berkaitan dengan zakat, karena selama ini pemahaman saya zakat itu hubungannya dengan puasa…maklum Islamnya masih KTP…

    Salam dari Purwomartani Sleman…

    • Apa yang dipahami oleh Mbak Yuni selama ini juga benar adanya bila zakat berhubungan dengan puasa. Dalam hal ini tentu puasa Ramadhan berkaitan erat dengan zakat fitrah. Namun, zakat secara umum, dalam hal ini dipahami zakat maal, tentu sangat erat hubungannya dengan shalat sebagaimana sudah dijelaskan di postingan di atas. Ohya, makasih banyak ya, Mbak, telah singgah ke lapak sederhana ini.

  2. Ditter berkata:

    Alhamdulillaah dapat ilmu… Jazaakallaahu khairaan….

  3. Yessi berkata:

    Semoga kita termasuk hamba Allah Swt. yang bergembira dalam menunaikan ketaatan karena mengharapkan ridha-Nya.

    Aamiin YRA

  4. kempor berkata:

    hal sepele yang mungkin terlupakan 😀

  5. Dunia Ely berkata:

    Makasih banyak pak diingatkan 🙂

  6. Orin berkata:

    Aamiin ya robbal’alamiin, semoga sholat dan zakat kita tetap terjaga ya pak Ustadz..

  7. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet….

    Iya, saya juga terkesan dengan ketegasan Saidina Abu Bakar dalam menangani masalah umat islam yang tidak mahu membayar zakat setelah kewafatan Rasulullah sehingga mereka digelar sebagai golongan murtad. Banyak perang riddah yang dilakukan di zaman Saidina Abu Bakar sehingga semuanya dapat dihapuskan dan ada yang menyesal lalu kembali kepada Islam.

    Kebanyakan umat Islam masa kini, kurang memahami kaitan antara solat dan zakat yang menjadi fardhu ain dan ibadat khusus. Oleh sebab itulah, ekonomi Islam semakin lemah kerana praktik zakat tidak diamalkan dengan baik dalam kehidupan harian.

    Terima kasih mengingatkan tentang hal ini, mudahan diganjari Allah SWT dengan kebaikan yang banyak. Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak. 🙂

    • Wa’alaikumusalam wr.wb.

      Alhamdulillaah, makasih banyak ya, Mbak Fatimah, atas kunjungan dan tambahan wawasannya melalui komentar ini. Memang benar sekali, hal itu menunjukkan bahwa betapa Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. mempunyai perhatian besar akan pentingnya shalat dan zakat ini. Semoga kita termasuk orang yang bisa menjaga keduanya.

      Selamat menunaikan puasa Ramadhan dan semoga kita senantiasa mendapatkan rahmat-Nya.

  8. ysalma berkata:

    Aamiin, semoga senantiasa bisa menjaga shalat dan zakat ya Pak.

  9. myra anastasia berkata:

    pokoknya dua2nya harus jalan, ya, Mas 🙂

  10. mamaboetobi berkata:

    alhamdulillaah makasih sharingnya ya Pak Ustadz…makin terbuka mata dan hati kita insya Allah …

  11. kakaakin berkata:

    Semoga kita tidak melalaikan kewajiban kita ya, Pak…

  12. Putri berkata:

    Minal aidin walfaidin pak mohonmaaf lahir batin

  13. nabil fayadh berkata:

    iya benar sekali pak, kadang sering juga nemuin orang yang rajin banget solatnya tapi enggan buat ngeluarin zakat sama sodaqoh nya, semua kita semua terhindar dari sifat tersebut

  14. Nisa berkata:

    aamiin yaa robbal ‘alamiin…

  15. angkisland berkata:

    aamiin ya rabb…

Tinggalkan Balasan ke Akhmad Muhaimin Azzet Batalkan balasan